KABUPATEN CIREBON - Komunitas Orang Cirebon (KOCI) yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Forum Kerukunan Komunitas Cirebon (FORKOCI) merayakan hari jadinya yang ke-11, Sabtu kemarin (7 Mei 2022) lewat kegiatan Halal Bil Halal sesama pengurus dan anggota yang masih dalam suasana Idul Fitri 1443 H.
Dimana KOCI merupakan anggota member group media sosial Facebook yang berasal dari Cirebon yang tersebar di berbagai penjuru dengan ratusan ribu anggota.
Baca juga:
KBRI Kairo Gelar Diplomasi Kopi di Mesir
|
Adapun FORKOCI merupakan organisasi sosial yang bersifat mandiri dan independen. Dimana, bukan organisasi pemerintah maupun organisasi politik dan tidak merupakan bagiannya. Organisasi ini (FORKOCI) bersifat terbuka, lintas agama, multi etnis dan tidak membedakan ras, suku, golongan serta latar belakang dengan fokus pengembangan masyarakat dan seni-budaya. Adapun anggota FORKOCI tersebar di berbagai negara maupun daerah seperti di Jepang, Malaysia, dan negara lain yang ada orang Cirebonnya serta berbagai daerah di Indonesia.
Bertemakan KOCIVERSARY 11th, perayaan ulang tahun ini mengusung slogan "Seduluran Lan Welas Asih" dihadiri oleh Founder KOCI Kang Harmoko, Ketua Umum FORKOCI Maryadinata, Dewan Pembina Kehormatan FORKOCI, Kombes Pol H Imam Saputra SIK MSi, Dewan Pembina, Fitria Pamungkaswari dan Penasehat FORKOCI, para pengurus dari struktur DPP, DPD, DPW dan DPC juga ratusan anggota yang digelar di salah satu Resto Jalan Sultan Ageng Tirtayasa Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.
Serangkaian acara seperti potong tumpeng, tari topeng, pencak silat, doorprize dan acara hiburan lainnya turut meramaikan acara ulang tahun KOCI yang mempunyai follower atau anggota grup sebanyak 160 ribu lebih.
Founder KOCI, Harmoko dalam sambutannya menitikberatkan perhelatan ulang tahun yang kesebelas ini sebagai ajang pendewasaan dalam berorganisasi dan pengelolaan media sosial sebagai sarana untuk lebih mempererat silaturahmi antar anggota.
Sementara Ketua Umum FORKOCI (Forum Kerukunan Komunitas Cirebon), Maryadinata dalam instruksinya kepada semua anggota supaya lebih mengedepankan penggunaan media sosial dengan bijak dan terarah. "KOCI sebagai bagian dari FORKOCI Media Network mendorong literasi digital dengan menerapkan empat pilar seperti digital skills, digital culture, digital ethics dan digital safety untuk dapat mewujudkan pemanfaatan teknologi yang produktif, aman, beretika, serta berbudaya oleh masyarakat secara umum dan khususnya anggota KOCI, " kata Ketua Umum FORKOCI yang akrab disapa Kang Arya.
Dalam kesempatan tersebut juga mendapatkan arahan khusus dadi Dewan Pembina Kehormatan FORKOCI, Kombes Pol H Imam Saputra SIK MSi, saat ini sudah memasuki era disrupsi digital dan teknologi yakni terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Perubahan besar terjadi setidaknya disebabkan oleh adanya revolusi 4.0, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19.
"KOCI sebagai media organisasi besar harus bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat bagi masyarakat Cirebon pada khususnya, " ungkap pria yang akrab disapa Kang Imam dalam arahannya kepada peserta yang hadir.
Tak cukup sampai disitu, Kombes Pol H Imam Saputra juga memberikan arahan agar organisasi sosial bisa stay relevan kedepan, seperti diantaranya menguji kebenaran atas serbuan narasi. Apakah narasi emosional atau hoaks atau narasi kebenaran. Sehingga ketika mengshare narasi tersebut akan berdampak positif terhadap anggota-anggotanya. Dimana, kata Imam, narasi yang membangun hubungan sosial lebih harmonis dan memiliki rasa kekeluargan. "Ini sesuai motonya FORKOCI, salam seduluran, akur selawase, " kata dia.
Selanjutnya, kata Imam, keluar dari perangkap masa lalu dengan tetap memegang history serta value/nilai-nilai yang baik yang dikembangkan oleh KOCI maupun FORKOCI. Misal seduluran, akur selawase menjadi pondasi eksistnya KOCI maupun FORKOCI. Dan yang ke tiga, lanjut dia, melakukan langkah-langkah inovasi dengan mengembangkan kolaborasi ekosistem digital. "Ini saya rasa beberapa langkah yang harus dikembangkan KOCI maupun FORKOCI saat ini. Sehingga kedepan lebih terasa kehadiran dan manfaatnya baik bagi para anggotanya maupun untuk Cirebon yang lebih luas, " ungkapnya.
Lebih lanjut, Imam juga menjelaskan, organisasi sosial seperti FORKOCI, sejatinya bisa menjadi inisiator membantu Pemda ikut berperan aktif secara nyata dalam memecahkan persoalan masyarakat seperti persoalan sampah dan kegiatan-kegiatan kemanusiaan lainnya. "Artinya baik FORKOCI maupun KOCI memiliki benefitable (kebermanfaatan) yang saya istilahkan berkah dan memberkahi, " paparnya.
Puncak acara ulang tahun KOCI dilakukan doa bersama dan seremonial potong tumpeng yang dipimpin oleh Fitria Pamungkaswati selaku Dewan Pembina DPP FORKOCI. "Semoga KOCI menjadi barometer informasi dan sebagai media citizen journalism yang bisa memberikan banyak impact positif untuk masyarakat Cirebon, " ujar perempuan yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon. (Bekti)